PETUNJUK
PELAKSANAAN BUDIDAYA INDUKAN KRISAN POTONG
Tujuan
MEMBERIKAN
PETUNJUK PELAKSANAAN BUDIDAYA TANAMAN INDUKAN KRISAN POTONG DI PT. BUNGA INDAH
MALINO YANG DISESUAIKAN DENGAN KEADAAN LOKASI, SARANA DAN PRASARANA.
PROSEDURE
KERJA
1. Prosedure
kerja
-
Sisa tanaman
dibersihkan dan dibuang ketempat pembuangan yang telah ditentukan
-
Bila lahan
tidak rata, harus diratakan dulu agar tidak dijumpai adanya lahan bergelombang,
pada saat ini juga dilakukan pembersihan lahan dari gulma.
-
Lahan
diistirahatkan (tidak ditanami) minimal 1 minggu
-
Bila konruksi
tunel/greenhouse tidak lurus, harus dilakukan leveling
-
Pengecekan pH
tanah. pH ideal untuk tanaman kisan potong antara 5.5 – 6.7
-
Lahan dibajak
dengan menggunakan traktor singkal/atau rotary
-
Pemberian
pupuk organic atau bokhasi dengan dosis 1500 kg per 500 m2, bila diperlukan
kapur pertanian dengan dosis 100 – 200 kg per 500 m2.
-
Bila lahan
telah diusahakan/ditanami 3 kali berturut turut, dilakukan sterilisasi lahan.
-
Pemberian
pupuk anorganik awal dengan dosis masing masing : Urea : 11 kg, SP36 : 15 kg,
KCl : 5 kg, NPK : 15 kg MgSO4 : 2 Kg, (dosis per 500 m2) disebar serata
mungkin.
-
Pestisida Furadan , Rugby sebanyak 2 Kg per 500 m2 disebar secara
merata. Agar hasilnya lebih merata biasanya dicampur dengan pupuk anorganik,
lalu dibagi 2 masing masing untuk setengah tunnel/GH atau dibagi empat masing
maing seperempat tunnel.
-
Pengolahan
tanah dengan traktor rotary dilakukan setelah sterilisasi selesai. Untuk
mendapatkan hasil yang homogeny biasanya dilakukan pengolahan 2 kali(tergantng
tipe traktor yang dipakai).
-
Inkubasi
dilakukan setelah pengolahan tanah dengan maksud agar reaksi reaksi tanah
mendekati keseimbangan.Lama inkubasi idealnya 2 minggu, tetapi pada keadaan
mendesak harus segera ditanami, inkubadi lakukan 2 – 5 hari sebelum tanam.
-
Perataan lahan
dilakukan setelah atau selama masa inkubasi.
2. Pemasangan
Drip irigasi, End support, jarring dan tiang support
-
Pasang drip
irigasi, sambung main drip dengan kran sumber air penyiraman ditengah
Tunnel/GH, rapikan selang selang drip irigasi.
-
Drip irigasi
perbedeng 4 jalur untuk tipe Ro_drip spacing 20 cm dan Typhon spacing 20 cm.
-
Sambungkan
pipa suplai dengan drip irigasi connector
-
Pasang end
support sesuai ukuran bedengan dan jalan di antara bedengan
-
Pasang jaring
(wiremesh) sebanyak 8 lembar untuk 8 bedengan tiap blok tunnel. Jarring yang
dipakai berjarak 10 x 10 cm
-
Rapikan
bedengan dengan meratakan
-
Pemasangan
support dari besi behel dengan ketinggian 1,2 meter untuk menahan jarring, dan
tiang support dipasang dengan jarak 2,5 meter.
-
End Cup
(tutup) drip irigasi dibuka, bersihkan drip irigasi dan tutupnya lalu ditutup
lagi.
Overhead irigasi dibuka, dibersihkan
jaringan overhednya, lalu ditutup kembali.
-
Cek irigasi
dan overhead irigasi, bila ada yang bocor maka segera diperbaiki. Bila ada yang
tersumbat dibersihkan atau diganti. Pengecekan drip irigasi dicoba dengan cara
dialiri air dan dicek tetesan air yang keluar, bila ada yang tersumbat maka kelihatan pada tanah tidak basah dan lubang
drip tersebut harus dibersihkan.
3. Penyiapan
lahan Lanjutan
-
Cek bedengan,
bila ada yang tidak rata( cekung) diisi dengan tanah dari jalan antar bedengan.
Bila ada yang padat digemburkan.
-
Siram dengan
overhead irigasi sampai basah pada kedalaman 30 cm ( biasanya selam 45 menit
dengan tekanan untuk luas 500 m2) sampai 30 cm. Bila masih kering beri tambahan
overhead lagi.
-
Bila tidak
dilakukan sterilisasi laha, 2 hari sebelum tanam lahan diberi formalin 4 kg per
500 m2 dan sehari sebelum tanam diberi fungisida (Dithane atau fungisida lain
dengan bahan aktif mangkozeb) sebanyak 1 kg shower.
-
Bila sore hari
akan tanam, pagi dan atau siangnnya lahan disiram overhead sampai basah
kedalaman 7 cm (biasanya selama 15 menit)
-
Lahan siap
untuk ditanami
4. Penanaman
bibit untuk indukan krisan
-
Pemasangan
pola tanam atau tanda varietas:
-
Bibit
dibagikan dilahan sesuai dengan varietas dan
diletakkan dengan hati hati , jangan dijatuhkan atau dilempar.
-
Penanaman
dimulai dari bedengan pinggir dan dari ujung bedengan.
-
Pola tanam
setiap lubang ditanami 1 bibit
-
Hanya bibit
krisan yang bervigour baik, berakar baik, bebas hama dn penyakit (hpt) yang
ditanam. Bibit yang terinfeksi penyakit , jangan berserakan , segera dibuang ,
dibakar.
-
Penanaman
krisan tidak boleh dalam dn tidak boleh
ada daun tertimbun.
-
Krisan ditanam
dengan populasi 40 – 64 bibit per m2.
-
Hanya bibit
krisan yang bervigour baik, berkakar baik, bebas HPT yang ditanam. Bibit yang
terinveksi penyakit, jangan berserakan dan segera dibuang dan dikubur atau
dibakar.
-
Penanaman bibit
krisan tidak boleh dalam dan tidak boleh ada daun yang tertimbun.
-
Penanaman
dilakukan bila tempratur tidak panas dan kelembabbam tinggi biasanya pada sore
hari atau siang hari bila di[pastikan tidak ada panas sore hari.
-
Cara penanaman
dengan tanah dibuat lubang dan bibit dimasukan dan ditimbun tanah ( tidak boleh ada akar tertekuk ketas karena
lubang sempit)
-
Setelah tanam,
penanggung jawab blok mengecek kembali hasil tanam.
-
Sisa tanaman
dan sampah dibersihkan
Catatan :
Langkah
kerja penanaman :
a. Cabut
bibit perlahan lahan dari media tanam nursery berikut media tanamannya
b. Gali
lubang tanam sedalam 2- 3 cm dari jari tangan
c.
Letakkan bibit dalam lubang berdiri tegak, sebatas
leher akar.
d. Tidak
boleh ada akar yang tertekuk keatas karena lubangnnya sempit
e. Tutup
dengan tanah, tekuk perlahan lahan dengan 2 jari.
f.
Cek bila ada kolom/pola tanam yang terlewati atau
tidak tertanami
5. Penyiraman
Penyiraman
Overhead
-
Segera setelah
tanam, diberi penyiraman pertama denga overhead irigasi selama 30 menit
-
Penyiraman
overhead berikutnya dilakukan setiap
pagi hari selama 30 menit dan siang hari bila diperlukan selama 15 menit sampai
tanaman berumur 1 minggu setelah tanam. Selanjutnya penyiraman overhead
dilakukan tiap 2- 3 hari selama 30 menit sampai tanaman berumur 5
minggu setelah tanam .
-
Penyiraman
dengan overhead kadang kadang diberikan diluar waktu ruitn untuk memperbaiki
kondisi dalam greenhouse atau untuk menghilangkan kotoran pada daun atau
mencuci unsure yang berlebih.
-
Penanggung
jawab blok memeriksa hasil penyiraman, dengan cara menggali media tanam sampai
kedalaman 30 cm minimal 3 tempat untuk luasan 500 m2 untuk melihat serapan air.
-
Penyiraman
ekstra diberikan bila ada sebagian bedengan kelihatan kering, sedangkan bagian
lain cukup basah.
Penyiraman
dengan Drip irigasi
-
Penyiraman
dengan drip irigasi diberikan setelah penyiraman dengan overhead irigasi
dihentikan.
-
Drip irigasi
diberikan setiap 2 – 3 hari sekali, selama 30 – 60 menit (tergantung kondisi)
sampai tanaman dipanen.
-
Drip irigasi
diberikan paling lambat bila tanaman menunjjukan gejala layu
-
Penyiaman
ekstra diberikan bila ada sebagian dari bedengan kelihatan kering sedangkan
bagian lain basah.
6. Pinching
a.
Pinching
pertama (I)dilakukan pada saat tanaman berumur 10-14 hari setelah tanam. Stek
hasil pinching 1 biasanya jarang dipakai untuk bibit.
b.
Pinching
dilakukan dengan jari atau gunting stek dengan menyisahkan daun(ketiak daun
calon tunas) sebanyak 3 – 4 lembar untuk pinching 1
c.
Pinching II
dilakukan 3 minggu setelah pemincingan pertama.Pinching kedua harus menyisahkan 3 daun calon tunas. Stek
hasil pinchingan bisa digunakan untuk bibit.
d.
Pinching III
dilakukan 2 minggu setelah pinching ke II
e.
Pinching rutin
minimal seminggu sekali setelah tanaman berumur 6 minggu dengan menyisahkan 2 –
3 ketiak daun sehingga tanaman tidak cepat tinggi dan tidak cepat mencapai long
day leaf number (LDLN)
f.
Stek yang
diambil adalah stek yang sehat, tidak mengandung hama dan penyakit, serat belum
mengandung jaringan berkayu/kerdil.. Tunas yang panjang akibat telat dipinching
harus dibuang. Stek yang yang sehat dimasukkan dalam wadah kantong
plastic/ember dan dibawah keruang grading.
g.
Seleksi dan
grading hasil pinching dilakukan ditempat teduh.
h.
Panjang stek
hasil grading kira kira 5 – 6 cmatau jaringan pucuk belum mengeras.
i.
Tunas yang
tumbuh dari titik tumbuh didalam tanah harus dipotong dan dibunan
Cara kerja Pinching
a.
Siapkan
kantong plastic/ember/kerangjang kecil
b.
Beri
lebel/identifikasi varietas dan sumber MS yang akan dipinching
c.
Pilih tunas
yang masih muda dengan panjang bakal stek maksimal 8 cm.
d.
Potong/panen
dengan cara menyisahkan batang tunas 2 -3 ketiak daun
e.
Potong tunas
dengan menggunakan jari/gunting stek secara hati hati,hasil potongan membentuk
datar.
f.
Masukkan bakal
stek kedalam plastic yang sudah diberi lebel.
g.
Angkut keruang
grading.
Cara
Kerja Grading:
a.
Ambil stek
hasilpinchingan dan seleksi
b.
Potong/potes
stek dengan menggunakan ukuran sehingga panjang stek siap diakarkan antara 5 –
6 cm.
c.
Buang daun
yang tua dan sisakan 3-4 daun pucuk.
d.
Jajarkan
setiap kelipatan 10 lakukan seleksi ulang.
e.
Kumpulkan
setiap kelipatan 50 atau 100
f.
Hitung setiap
varietas untuk diserah terimakan ke bagian nursery.
7. Penyulaman
Penyulaman
terhadap tanaman yang mati dilakukan paling lambat 1 minggu setelah tanam
dengan varietas yang sama.
8. Penyinaran
-
Penyinaran
dilakukan segera setelah tanam selama 4 jam continue pada malam hari dari pukuk
22.00 sampai pukul 02.00. Bila ada gangguan maka penyinaran tetap harus 4 jam
dan bias diperpanjang sampai mencapai 4 jam penyinaran.
-
Intensitas
cahaya minimal yang harus sampai dipermukaan daun tanaman paling jauh dari
lampu adalah minimal 70 lux.
-
Lampu yang
digunakan berdaya 100 – 150 watt tergantung jenis lampunya.( lampu bohlam, SL,
Pijar / natrium)
-
Jarak anta
lampu 2,- 3 meter dan jarak lampu dalam
rangkaian (baris) antara 2- 3 untuk jenis lampu TL dan 7 x 7 m untuk lampu
natrium.
-
Ketinggian
lampu dari permukaan tanah 2 – 2,5 m
-
Penyinaran
dilakukan setiap malam selama MS
dibutuhkan
-
Pada saat
penyinaran harus dikontrol karena tidak boleh ada lampu mati. Bila ada lampu yang mati maka segera
diganti atau dilaporkan pada bagian teknis untuk segera diganti.
9. Proteksi
Tanaman
-
Pencegahan
terhadap hama dan penyakit dilakukan sejak tanaman berumur 1 MST sampai MS
dibongkar atau tidak dipanen lagi.
-
Pengamatan
terhadap gejala atau seranagn HPT dilakukan 2 kali seminggu. Pestisida yang
akan disemprotkan bergantung dari hasil pengamatan gejala atau seranagn hama
dan penyakit tanaman.
-
Penyemprotan
pencegahan dilakukan 2 kali seminggu dengan fungisida dan 1 kali insektisida
secara bergantian .
-
Pada keadaan
yang sangat berat, penyemprotan dengan insektisida atau fungisida tertentu
tergantung serangan dilakukan lebih dari 2 kali dalam seminggu.
-
Penyemprotan
jangan berlebih ( dicirikan dengan adanya titik titik larutan pestisida yang
jatuh ketanah.
-
Bila
penyemprotan preventif (pencegahan) maka pestisida yang digunakan harus
berdasarkan rencana, tetapi bila penyemprotan kuratif (pengobatan) maka
pestisida yang digunakan harus berdasarkan hama penyakit yang menyerang
atau dijumpai ditanaman.
-
10. Pemupukan
susulan MS
Pupuk
susulan diberikan untuk luasan 500 m2
-
Umur 2 MST adalah
CaNo3 : 1500 gram, KNO3 : 1650 gram, MgSO4 : 500 gram
-
Umur 3 MST adalah CaNO3 : 1500 gram, KNO3 : 1650 gram, MgSO4
: 500 gram
-
Umur 4 MST adalah CaNo3 : 1150 gram, KNO3 : 1650 gram, MgSO4
: 500 gram dan pupuk Growmore Hijau 1000 gram, sampai tanaman dibongkar.
Pupuk
dilarutkan dalam 500 liter air dan diaplikasikan secara manual menggunakan
selang
a.
Pemupukan
pertama dilakukan 2 hari setelah peminchingan setek pucuk I. Pemupukan ke II
dilakukan 2 hari setelah peminchingan setek pucuk II
b.
Pemupukan
selanjutnya 1 minggu 1 kali
c.
Bila
diperlukan ada pemupukan ekstra, sesuai dengan kondisi tanaman dilahan.
11. Penyiangan
a.
Penyiangan
terhadap gulma (rerumputan pengganggu tanaman utama) dilakukan seminggu sekali
, tergantung kondisi bedengan.
b.
Perompesan
daun tua atau yang terkena HPT terutama karat, leaf miner, mite bila ditemukan
c.
Perapihan
tanaman dilakukan bila umur MS sudah
rimbun dan kebanyak tunas dengan cara digunting.
d.
Tanaman yang
kerdil/terserang bakteri dicabut secara selektif.
12. Masa
Pertumbuhan MS
a.
Masa tanaman
induk selama 4 bulan maximal 5 bulan atau sampai 16 kali pinching
b.
Peremajaan
tanaman indukan secara rutin adalah keberhasilan produksi.
c.
Penanaman MS
setiap bulan, disesuaikan dengan rencana penggantian MS yang akan diganti.
13. Administrasi
MS
-
Administrasi
MS meliputi pendataan tanaman mulai dari usulan pembelian bibit MS.
Pendataan meliputi : Asal MS, Tanggal, jumlah
bibit yang ditanam
Keren.....bunganya
BalasHapus