1. Penyetekan
Dilakukan pada tanamana muda yang telah
memiliki 7 helai daun (15 hst), penyetekan dengan menggunakan pisau atau
gunting stek yang tajam dan steril. Tunas dipotong dengan criteria 4-5 daun
sempurna dan mneyisakan 2-3 daun pada batang/ranting bekas setekan (2-3 ruas).
Pisau atau gunting stek setiap melakukan pemotongan sebaiknya dicelupkan ke
dalam alcohol 70%. Tunas-tunas stek segera ditempatkan di tempat yang sejuk dan
lembab. Selang waktu panen stek sekitar 2-3 minggu sekali bila tunas akselir
yang tumbuh telah memiliki 5-7 daun.naman sudah lebat penyiangan dilakukan 3
minggu sekali.
2. Penangkaran Stek
• Sarana dan prasarana ruang
penangkaran
Dilakukan dalam ruang khusus, ruang
berupa rumah plastic, beraerasi baik dan tidak terkena percikan hujan, intensitas
cahaya dalam ruang penangkar 40%, bak penangkaran berupa kotak kayu atau
plastic dengan tinggi + 80 cm, media penangkaran berupa arang sekamyang
dihamparkan di dalam bak sampai penuh dengan ketebalan + 5 cm.
• Proses penangkaran dan pemeliharaan
stek
Stek hasil panen dirompes hingga
tersisa 3-4 daun sempurna, ujung pangkal batang stek dipotong sedikit dan ujung
pangkal batang kemudian dicelupkan pada pasta ZPT (Rootone F atau Rizootone),
stek ditanam pada media penangkaran dengan kedalaman 1-1,5 cm dengan jarak
penanaman 2x2 cm kemudian ditutup dengan kertas merang atau Koran selama 48
jam. Media penangkaran diusahakan tetap basah, dilakukan penyiraman 2-3 hari
sekali hingga stek siap tanam. Pengendalian HPT dilakukan 2 kali per minggu
menggunakan fungisida dan insektisida. Penangkaran berlangsung kurang lebih
14-21 hari.
3. Sortasi Stek
Setelah ditangkarkan selama 14-21 hari,
stek-stek kemudian disortasi kelayakannya sebelum ditanam atau dikirim ke
tempat lain. Sortasi dilakukan agar perakaran lebat dan sehat, tidak ada gejala
terinduksi pembungaan awal (pentulan), tidak ada gejala klorosis, tidak kerdil
dan berbatang kuat, tidak terdapat serangan hama dan penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar